`
LAPORAN PRAKTIKUM
[
|
SMA
NEGERI 1 SEKAYU
|
TITIK BERAT
2015
|
|
Kelompok
4: Mutiara AL
Kelas: XI
MIA 5
Guru
Pembimbing: Daryati SP.d
|
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
KATA
PENGANTAR . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
DAFTAR
ISI
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . .
A.
TUJUAN
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . .
B.
DASAR TEORI
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . .
C.
ALAT DAN BAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
D.
CARA KERJA
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . .
E.
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . .
F.
KESIMPULAN
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . .
DAFTAR
PUSTAKA . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga laporan ini dapat segera diselesaikan.
Laporan
ini disusun dengan judul “Laporan
Praktikum Fisika Titik Berat”.
Laporan
ini disusun untuk melengkapi tugas mata pelajaran FISIKA. Kegiatan tersebut
dapat menumbuhkan sikap dan kepribadian siswa untuk mengetahui
pengetahuan-pengetahuan yang didapatkan dari pemelajaran “Praktikum FISIKA”.
Tak
lupa saya
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan laporan ini. Saya menyadari laporan ini jauh dari kesempurnaan,
saran dan kritik dari pembaca sangat diharapkan.
Semoga
laporan ini berguna bagi teman-teman dan segenap pembaca yang turut membaca
laporan ini.
Sekayu, mei 2015
Penyusun
A.
TUJUAN
Menentukan titik berat bidang homogen secar praktik dan secara perhitungan
B. DASAR
TEORI
PUSAT
MASSA DAN TITIK BERAT
Setiap
benda terdiri ataspartikel-partilkel yang masing-masing memiliki berat.
Resultan dari seluruh berat partikel inilah yang disebut dengan gaya berat
benda. Titik tangkap gaya berat benda inilah yang dinamakan titik berat.
Pusat
massa dan titik berat suatu benda memiliki pengertian yang sama, yaitu suatu
titik tempat berpusatnya massa/berat dari benda tersebut. Perbedaannya adalah
letak pusat massa suatu benda tidak dipengaruhi oleh medan gravitasi, sehingga
letaknya tidak selalu berhimpit dengan letak titik beratnya.
Benda
tegar akan melakukan gerak translasi apabila gaya yang diberikan pada benda
tepat mengenai suatu titik yang yang disebut titik berat.
Titik berat merupakan titik dimana benda akan berada dalam
keseimbangan rotasi (tidak mengalami rotasi). Pada saat benda tegar mengalami
gerak translasi dan rotasi sekaligus, maka pada saat itu titik berat akan
bertindak sebagai sumbu rotasi dan lintasan gerak dari titik berat ini
menggambarkan lintasan gerak translasinya.
Di dalam hampir semua persoalan mekanika, g (percepatan
gravitasi) boleh dianggap seragam pada seluruh bagian benda , karena ukuran
benda relative kecil dibanding jarak yang dapat menyebabkan perubahan gravitasi yang cukup
berarti. Dengan demikian pusat massa dan pusat gravitasi dapat
diambil sebagai titik yang sama. Keberhimpitan ini dapat digunakan untuk
menentukan pusat massa sebuah keping tipis yang bentuknya tidak beraturan.
Untuk benda-benda yang mempunyai bentuk sembarang letak
titik berat dicari dengan perhitungan. Perhitungan didasarkan pada asumsi bahwa
kita dapat mengambil beberapa titik dari benda yang ingin dihitung titik
beratnya dikalikan dengan berat di masing-masing titik kemudian dijumlahkan dan
dibagi dengan jumlah berat pada tiap-tiap titik. dikatakan titik berat juga
merupakan pusat massa di dekat permukaan bumi, namun untuk tempat yang
ketinggiannya tertentu di atas bumi titik berat dan pusat massa harus
dibedakan.
1.
PUSAT MASSA
Koordinat
pusat massa dari benda-benda diskrit, dengan massa masing-masing M1,
M2,....... , Mi ; yang terletak pada koordinat (x1,y1),
(x2,y2),........, (xi,yi) adalah:
X = ∑mixi /mi
|
Y = ∑miyi /mi
|
2.
TITIK BERAT (X,Y)
Koordinat
titik berat suatu sistem benda dengan berat masing-masing W1, W2,
........., Wi ; yang terletak pada koordinat (x1,y1),
(x2,y2), ............, (xi,yi)
adalah:
X = ∑wiyi /wi
|
Y = ∑wiyi
/wi
|
LETAK/POSISI
TITIK BERAT
1.
Terletak pada perpotongan diagonal ruang untuk benda homogen berbentuk teratur.
2.
Terletak pada perpotongan kedua garis vertikal untuk benda sembarang.
3.
Bisa terletak di dalam atau diluar bendanya tergantung pada homogenitas dan
bentuknya.
Sifat
- sifat :
1.
Jika benda homogen mempunyai sumbu simetri atau bidang simetri, maka titik
beratnya terletak pada sumbu simetri atau bidang simetri tersebut.
2.
Letak titik berat benda padat bersifat tetap, tidak tergantung pada posisi
benda.
3.
Kalau suatu benda homogen mempunyai dua bidang simetri ( bidang sumbu )
4.
maka titik beratnya terletak pada garis potong kedua bidang tersebut.
5.
Kalau suatu benda mempunyai tiga buah bidang simetri yang tidak melalui satu
garis,
6.
maka titik beratnya terletak pada titik potong ketiga simetri tersebut.
C. Alat dan Bahan
Selembar karton tebal, mistar, seuta benang, dan beban untuk meluruskan
benang
D.
Cara Kerja
1.
Gunting selembar karton tebal sehingga berbentuk huruf F dengan ukuran
seperti yang ditujukan pada gambar (hasil praktikum).
2.
Tentukan letak titik berat karton secara praktik dengan menggunakan benang
berbeban seperti dalam kegiatan. Tandai titik berta tersebut dengan pusat
koordinat di 0. Gunakan mistar untuk menemukan kooordinat titik berat karton
huruf F.
3.
Sekarang, Anda akan mementukanletak titk berat secara perhitungan teoretis.
Bagilah karton huruf F atas tiga bagian. Kemudian, dengan 0 sebagai pusat
koordinat, hitung koordinat titik berat karton dengan menggunakan rumus.
E. HASIL PENGAMATAN DAN
PEMBAHASAN
Tabel Titik Berat Benda Homogen 2 Dimensi :
Nama Benda
|
Letak Titik Berat
|
Keterangan
|
Jajaran genjang, Belah ketupat, Bujur sangkar,
Persegi
|
perpotongan diagonal
yo = 1/2 t |
t
= tinggi
z = titik perpotongan diagonal |
Bidang Segitiga
|
yo =
1/3 t
|
t = tinggi segitiga
z = titik potong garis-garis berat |
Bidang Juring Lingkaran
|
yo = 2/3 R x tali busur AB / busur
AB
|
R
= jari-jari lingkaran
|
Bidang Setengah Lingkaran
|
yo =
4R/3 π
|
R = jari-jari
|
Dari percobaan yang telah
dilakukan, telah didapatkan titik beratnya berada pada perpotongan 2 buah
diagonal atau lebih garis vertikal yang didapat dari percobaan dengan
menggunakan benang yang digantung yang kemudian dibuatkan garis sesuai arah
benang yang diikatkan pada batu sebagai beban. Dengan menggunakan kedua garis
ataupub lebih, didapatkan titik potong sebagai titik berat.
Ciri yang didapatkan saat
pada perpotongan dua garis tersebut ditancapkan jarum adalah pada kertas tidak
bergelayutan, sedangkan saat paku ditancapkan pada lubang sisi samping kertas
karton mengalami bergelayutan.Ini membuktikan bahwa titik perpotongan tersebut
adalah titik beratnya.
F.
KESIMPULAN
Setiap benda memiliki titik
berat. Untuk mencari titik berat dari suatu benda yang memiliki bentuk yang
beraturan maupun tidak beraturan dapat dilakukan dengan cara yang
sederhana. Perpotongan dua buah garis atau lebih yang vertikal dapat menemukan
titik berat dari suatu benda.
Namun, untuk benda yang
bentuknya simetris, dapat kita ketahui titik beratnya melalui rumus sebagai berikut
:
X0 = A1X1
+ A2X2 + . . . . + AnXn
Y0 = A1Y1
+ A2Y2 + . . . . + AnYn
G. DAFTAR PUSTAKA
Buku Erlangga kurikulum 2013
GAMBAR PRAKTIKUM